Asal-usul biliard
memang tidak ada yang tahu pasti. Diduga berasal dari cina atau itali atau
spanyol. Banyak yang percaya biliard berasal dari perancis, biliard = kriket
versi indoor atau kriket = biliard versi outdoor. Beberapa catatan membuktikan
bahwa biliard memang datang dari perancis. Berasal dari kata billart yang
artinya stik, atau bille yang berarti bola. Untuk pertama kali biliard di
dokumentasi sekitar abad 15.
Dimainkan dengan
mendorong bola pakai stik, sama seperti kriket. Stik ini dikenal dengan mace
atau queue, dan sampai sekarang populer dengan istilah cue. Sementara itu
shakespeare menyebutkan bahwa biliard sudah ada sejak jaman Antony dan
Cleopatra.
Waktu itu disebut old
egyptian sport. Baru pada tahun 1675 biliard populer di inggris. Dan tahun itu
pula diterbitkan buku peraturan biliard. Selanjutnya billiard dipopulerkan
sebagai olahraga scientific oleh Captain Mingaud, seorang tahanan politik
pemerintah ketika terjadi revolusi perancis. Saking cintanya dengan biliard,
dia menolak untuk dibebaskan dari penjara ketika masa hukumannya berakhir.
Mingaud pula yang
menemukan tip, yaitu tambahan kulit di ujung cue. Dengan tip pukulan jadi lebih
akurat dan mudah melakukan kontrol cue ball. Tip lama-kelamaan mengeras dan
mengurangi efektifitas pukulan sehingga perlu diganti secara berkala. Akhirnya
mingaud meninggalkan penjara dan keliling perancis melakukan eksibisi biliard.
Jack Carr, seorang pelatih biliard inggris berjasa menemukan tehnik pukulan
off-center, yaitu memukul cue ball dititik off-center guna mendapatkan efek
spin.
Sekarang pukulan
off-center ini dikenal dengan istilah English. Di inggris pukulan seperti ini
disebut side. Dia pula yang menemukan ide untuk mengoleskan kapur pada
permukaan tip untuk meningkatkan akurasi pukulan. Sepanjang tahun 1820 jack
carr berkeliling eropa, melakukan pelatihan biliard sembari menjual magical
twisting chalk temuannya.
INI ULASAN SEKILAS TENTANG SEJARAH BILIARD DI AMERIKA
Billiard yang kita mainkan tidak diciptakan begitu saja ataupun secara kebetulan. Billiard atau yang disebut juga bilyar juga mempunyai sejarah unik yang patut untuk disimak. Berikut Sejarah Billiard di Amerika
Biliard yang telah dikenal baik di eropa sejak abad 15, ternyata tidak mudah dibawa ke amerika. Selain jarak yang jauh, ongkos angkut tentu juga sangat mahal. Baru di awal abad 19 amerika mulai membuat meja biliard. Pada tahun 1808 saja, di New York City ternyata hanya ada 8 buah meja biliard dan hingga 16 tahun kemudian, tahun 1824, di seluruh amerika hanya ada 24 buah meja biliard. Baru di sekitar tahun 1840 biliard menjadi sangat populer.
Michael Phelan, pemilik New York Billiard Parlor, sejak tahun 1850 gencar melakukan kampanye dan menyelenggarakan kompetisi hingga biliard menjadi olahraga bergengsi saat itu. Dia juga menerbitkan buku Billiards Without Masters yang laku keras. Sampai dengan tahun 1875 buku tersebut telah dicetak ulang hingga 10 kali.
Sebagai pembuat meja biliard, Phelan lah yang berinisiatif menambahkan titik-titik penanda disekeliling meja (diamond) untuk memudahkan pemain memukul bola, terutama pukulan bank shots. Di pertandingan tidak resmi American Billiard championship tahun 1858 Phelan menjadi juara dengan mengalahkan Ralph Benjamin dari Philadelphia dan berhak atas hadiah uang tunai US$.1,000.
Sementara itu pada turnamen resmi American Billiard championship yang diadakan tahun yang sama, Dudley Kavanagh memenangkan turnamen ini dan mengantongi hadiah US$2,000. Turnamen diikuti oleh 8 pebiliard dengan biaya pendaftaran US$250 per peserta. Di final kejuaraan yang sama tahun berikutnya yang digelar pada 10 April 1859, kembali Kavanagh menang dan berhasil mempertahankan gelar setelah mengalahkan Michael Foley.
Dua hari berikutnya, di Detroit Billiard Academy terjadi pertarungan besar antara Phelan melawan John Seereiter berhadiah US$5,000. Karena masing-masing menambahkan taruhan US$5,000, maka total hadiah menjadi sebesar US$.15.000. Pertandingan ini dipublikasikan secara besar-besaran oleh media sehingga penonton mbludag dan banyak yang tidak kebagian tempat menyaksikan pertandingan biliard terbesar ini. Phelan menang dan oleh kalangan media dijuluki The billiard championship of the United States.
Meskipun Phelan dan Kavanagh tidak pernah bertemu di sebuah pertandingan, namun keduanya gencar memanfaatkan gelar juaranya untuk mempromosikan biliard, sekaligus promosi peralatan biliard bikinan mereka.
Ketika Phelan pensiun dari berbagai pertandingan di tahun 1863, Kavanagh masih terus memenangkan berbagai pertandingan hingga memperoleh gelar kehormatan sebagai juara biliard sejati Di tahun 1865 Phelan membentuk The American Billiard Players Association.
Tak ketinggalan, di tahun 1866 Kavanagh membentuk organisasi serupa, The National American Billiards Association. Persaingan kedua juara dan organisasinya ini berakhir ketika Phelan meniggal di tahun 1871.
Billiard di Indonesia.
Sejarah perkembangan olahraga billiar di Indonesia pertama kali muncul dari kalangan masyarakat lapisan bawah. Masyarakat tersebut sebagian besar merupakan orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan (pengganguran bahkan pekerja kasar) dan lokasi tempat bermainnya identik dengan tempat-tempat kumuh, sehingga pandangan negatif melekat pada olahraga itu.hal ini sangat berbeda dengan asal perjalanan bilyar yang ditemukan abad ke 15 di Eropa Utara yang mengalami kemajuan pesat, sehingga menjadi kegiatan olahraga yang dilakukan oleh semua kalangan baik raja, presiden, pengusaha, dan anggota masyarakat lainnya.
Pada waktu Negara-negara Eropa melakukan penjajahan di daratan Asia, mereka (penjajah) membawa “kebiasaannya” tersebut yaitu bermain billiard ke lingkungan tempat mereka menjajah, diantaranya Indonesia, Philipina dan Negara Asia lainnya. Hal tersebut justru membuat olahraga billiard sangat popular di Asia sekarang ini dibandingkan di Negara-negara Eropa, bahkan para pemain-pemain professional billiard justru didominasi oleh orang-orang Asia. Hal ini terlihat dari munculnya pemain –pemain Asia yang sering menjuarai pertandingan billiard bergengsi. Seperti Efren Reyes, Fransisco Bustamante (Philipina), Cho Fong Pang (Taiwan). Bahkan yang lebih hebat lagi, pada tahun 2005 juara dunia billiard bola 9 dan bola 8 yaitu Wu Chia Ching, bocah berumur 16 tahun dari Taiwan. Serta masih sangat banyak lagi pemain-pemain Asia yang menjadi juara dunia atau menjadi pemain professional.
Billiard yang kita mainkan tidak diciptakan begitu saja ataupun secara kebetulan. Billiard atau yang disebut juga bilyar juga mempunyai sejarah unik yang patut untuk disimak. Berikut Sejarah Billiard di Amerika
Biliard yang telah dikenal baik di eropa sejak abad 15, ternyata tidak mudah dibawa ke amerika. Selain jarak yang jauh, ongkos angkut tentu juga sangat mahal. Baru di awal abad 19 amerika mulai membuat meja biliard. Pada tahun 1808 saja, di New York City ternyata hanya ada 8 buah meja biliard dan hingga 16 tahun kemudian, tahun 1824, di seluruh amerika hanya ada 24 buah meja biliard. Baru di sekitar tahun 1840 biliard menjadi sangat populer.
Michael Phelan, pemilik New York Billiard Parlor, sejak tahun 1850 gencar melakukan kampanye dan menyelenggarakan kompetisi hingga biliard menjadi olahraga bergengsi saat itu. Dia juga menerbitkan buku Billiards Without Masters yang laku keras. Sampai dengan tahun 1875 buku tersebut telah dicetak ulang hingga 10 kali.
Sebagai pembuat meja biliard, Phelan lah yang berinisiatif menambahkan titik-titik penanda disekeliling meja (diamond) untuk memudahkan pemain memukul bola, terutama pukulan bank shots. Di pertandingan tidak resmi American Billiard championship tahun 1858 Phelan menjadi juara dengan mengalahkan Ralph Benjamin dari Philadelphia dan berhak atas hadiah uang tunai US$.1,000.
Sementara itu pada turnamen resmi American Billiard championship yang diadakan tahun yang sama, Dudley Kavanagh memenangkan turnamen ini dan mengantongi hadiah US$2,000. Turnamen diikuti oleh 8 pebiliard dengan biaya pendaftaran US$250 per peserta. Di final kejuaraan yang sama tahun berikutnya yang digelar pada 10 April 1859, kembali Kavanagh menang dan berhasil mempertahankan gelar setelah mengalahkan Michael Foley.
Dua hari berikutnya, di Detroit Billiard Academy terjadi pertarungan besar antara Phelan melawan John Seereiter berhadiah US$5,000. Karena masing-masing menambahkan taruhan US$5,000, maka total hadiah menjadi sebesar US$.15.000. Pertandingan ini dipublikasikan secara besar-besaran oleh media sehingga penonton mbludag dan banyak yang tidak kebagian tempat menyaksikan pertandingan biliard terbesar ini. Phelan menang dan oleh kalangan media dijuluki The billiard championship of the United States.
Meskipun Phelan dan Kavanagh tidak pernah bertemu di sebuah pertandingan, namun keduanya gencar memanfaatkan gelar juaranya untuk mempromosikan biliard, sekaligus promosi peralatan biliard bikinan mereka.
Ketika Phelan pensiun dari berbagai pertandingan di tahun 1863, Kavanagh masih terus memenangkan berbagai pertandingan hingga memperoleh gelar kehormatan sebagai juara biliard sejati Di tahun 1865 Phelan membentuk The American Billiard Players Association.
Tak ketinggalan, di tahun 1866 Kavanagh membentuk organisasi serupa, The National American Billiards Association. Persaingan kedua juara dan organisasinya ini berakhir ketika Phelan meniggal di tahun 1871.
Billiard di Indonesia.
Sejarah perkembangan olahraga billiar di Indonesia pertama kali muncul dari kalangan masyarakat lapisan bawah. Masyarakat tersebut sebagian besar merupakan orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan (pengganguran bahkan pekerja kasar) dan lokasi tempat bermainnya identik dengan tempat-tempat kumuh, sehingga pandangan negatif melekat pada olahraga itu.hal ini sangat berbeda dengan asal perjalanan bilyar yang ditemukan abad ke 15 di Eropa Utara yang mengalami kemajuan pesat, sehingga menjadi kegiatan olahraga yang dilakukan oleh semua kalangan baik raja, presiden, pengusaha, dan anggota masyarakat lainnya.
Pada waktu Negara-negara Eropa melakukan penjajahan di daratan Asia, mereka (penjajah) membawa “kebiasaannya” tersebut yaitu bermain billiard ke lingkungan tempat mereka menjajah, diantaranya Indonesia, Philipina dan Negara Asia lainnya. Hal tersebut justru membuat olahraga billiard sangat popular di Asia sekarang ini dibandingkan di Negara-negara Eropa, bahkan para pemain-pemain professional billiard justru didominasi oleh orang-orang Asia. Hal ini terlihat dari munculnya pemain –pemain Asia yang sering menjuarai pertandingan billiard bergengsi. Seperti Efren Reyes, Fransisco Bustamante (Philipina), Cho Fong Pang (Taiwan). Bahkan yang lebih hebat lagi, pada tahun 2005 juara dunia billiard bola 9 dan bola 8 yaitu Wu Chia Ching, bocah berumur 16 tahun dari Taiwan. Serta masih sangat banyak lagi pemain-pemain Asia yang menjadi juara dunia atau menjadi pemain professional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar